Thursday, May 19, 2011

Oriflame, I Love What I Do and I Do What I Love...

Ada sebuah perkataan yang bagus sekali dari Wayne Dyer, dan itu tepat sekali dengan keadaan saya sekarang ini, yaitu "Love what you do. Do what you love." Atau bila diterjemahkan menjadi, "Cintai apa yang kamu kerjakan. Kerjakan apa yang kamu cintai." Dan ini berlaku kepada saya, dan juga istri, dengan segala urusan Oriflame yang memang menjadi aktifitas sehari-hari kami.

Sudah 2 tahun saya dan istri menjalani bisnis Oriflame yang Luar Biasa ini. Dapat dikatakan kalau kami benar-benar menyediakan waktu, tenaga, pikiran dan enerji untuk bisnis yang dapat mewujudkan segala impian serta keinginan kami nantinya. Bisnis yang dapat memberikan kebahagiaan tidak hanya untuk kami saja, namun juga kepada keluarga kami. Dan selama 2 tahun kami menjalankan bisnis ini, tidak pernah kami merasa bosan atau jenuh sekalipun terhadap Oriflame. Bahkan anak-anak kami pun bisa mengerti keadaan orang tuanya, dimana kami terkadang harus mengerjakan bisnis ini di hari Sabtu atau Minggu, sehingga mengorbankan waktu jalan-jalan bersama anak-anak. Tetapi biasanya kami ganti di hari lainnya kok, itulah enak bisa kita menjadi boss untuk bisnis kita sendiri.

Oriflame bagi kami bukan lagi menjadi sebuah pekerjaan, tetapi telah menjadi suatu passion dalam kehidupan kami. Kalau ada yang bertanya, apakah passion itu? Maka saya merujuk kepada pernyataan dari One of the Best Motivational Person sekaligus Indonesia's Favourite Trainer, yaitu Mr. James Gwee, yang mengatakan kalau passion adalah, "Sesuatu yang dikerjakan dengan penuh suka cita atau dikerjakan dengan senang sekali tanpa harus diminta." Dan Oriflame adalah salah satu passion saya di dalam hidup. Sesuatu yang saya enjoy melakukannya dalam 2 tahun terakhir ini.

Sebelum mengenal Oriflame, saya adalah seorang pegawai swasta yang telah menghabiskan 9 tahun hidup saya dengan bekerja dalam suatu bidang pekerjaan, dikarenakan hanya mengejar gaji untuk memenuhi kebutuhan hidup belaka. Dapat dikatakan kalau bakat dan minat saya tidak berada di dalam pekerjaan tersebut. Namun percaya atau tidak, saya bertahan hingga 9 tahun lamanya di perusahaan itu. Memulai dari level bawah sebagai Sales Engineer hingga posisi terakhir, yaitu Sales and Marketing Manager. Kok bisa bertahan hingga 9 tahun, padahal tidak menyukai pekerjaannya? Itu semua karena saya merasa telah berada di zona nyaman dan takut untuk memulai suatu perubahan. Khawatir bila saya keluar dari pekerjaan tersebut, maka tidak akan menemukan pengganti penghasilan bulanan untuk keluarga, walau istri saya juga bekerja dan lebih besar pendapatannya... Tetapi double income is better than one, betul...

Dan saya yakin. banyak orang diluar sana yang juga mengalami kejadian seperti ini. Bekerja, tetapi sebenarnya tidak menyukai bidang pekerjaan yang diajalaninya. Atau hanya terpaksa bekerja demi status, atau keluarga, dan sebatas pemenuhan kebutuhan hidup saja. Tidak ada Soul, atau passion dalam mengerjakannya.

Melanjutkan kisah saya diatas, maka di dalam rasa jenuh menjalani rutinitas pekerjaan saya tadi, tiba-tiba di akhir bulan April 2009, istri saya tersayang meminta izin kalau dirinya akan bertemu dengan teman kuliahnya berkaitan dengan masalah bisnis. Karena sejak awal tahun 2009, istri saya telah bertekad untuk mempunyai bisnis tambahan guna menambah uang belanja susu anak-anak kami. Walau saat itu dirinya juga sedang menjalani bisnis busana muslimah bersama temannya, namun istri ingin mempunyai bisnis sampingan lagi yang cepat perputaran uangnya dan tidak besar modalnya. Lalu saya bertanya kepada istri tentang bisnis apa yang akan dibicarakan, dan istri menjawab, "Oriflame." Kebetulan saya telah mendengar tentang Oriflame dan tau kalau itu adalah Multi Level Marketing. Sehingga saya bilang ke istri untuk mendengarkan saja presentasi bisnis Oriflame tersebut, dan di penghujung presentasi saya sampaikan kepada istri untuk berkata seperti ini, "Maaf, saya tidak tertarik!" Istri setuju, dan berangkatlah dirinya ke Pondok Indah Mall untuk mendengarkan penjalasan bisnis Oriflame tadi. Namun rupanya sang teman istri tadi ketika bertemu dengan istri saya tidak datang sendiri, melainkan turut membawa upline-nya yang telah berada di level Diamond Director yaitu teh Meuthia Rizki, untuk memberikan presentasi kepada istri. Dan teh Meuthia Rizki memberikan penjelasan yang bagus sekali dan sangat masuk akal, sehingga di akhir presentasi istri pun bergabung menjadi member Oriflame.

Tentunya saya kecewa ketika istri lalu menceritakan hasil dari pertemuan di Pondok Indah Mall itu, dan mengatakan kalau dirinya sudah bergabung dengan Oriflame. Kekecewaan saya dikarenakan adalah saya seorang yang sangat anti dengan MLM dan sejenisnya. Tetapi istri saya, Yonna, mengatakan kalau Oriflame yang nanti akan dijalaninya berbeda dengan bisnis MLM lainnya, dan bukan bisnis tipsani alias tipu sana-sini, serta mudah untuk dijalani. Pada akhirnya saya merestui keputusan dirinya, dan seminggu kemudian saya bertemu langsung dengan sang Diamond Director sekaligus pendiri dari sebuah club di Oriflame Indonesia, yaitu Bossfamily.

Hingga di bulan Oktober 2009, ketika atasan saya dari Belanda datang ke Jakarta dalam rangka mengevaluasi bisnisnya, saya memberanikan diri untuk mengatakan kepadanya bahwa saya resigned dari kantor yang telah 9 tahun lamanya memberikan gaji kepada saya. Saat itu posisi saya dan istri di Oriflame adalah di level Manager 18%. Atasan saya yang orang Belanda itu terkejut, dan menanyakan alasan pengunduran diri saya tersebut. Lalu saya katakan kepadanya bahwa I don't have any passion to work in your company anymore, saya sudah tidak berminat untuk bekerja dikantornya lagi. Atasan saya mengerti dan memaklumi keinginan saya tersebut, dan kemudian bertanya kembali apakah saya sudah pekerjaan lain? Saya katakan kalau saya akan mengerjakan Oriflame. Ia terkejut dan berkata, "What, Oriflame? Oriflame it's a hobby, not a business!" Hehehehehehe... Lantas saya segera mengirimkan SMS kepada istri tersayang, dan mengabarkan keputusan saya itu, serta bilang kepada istri kalau bulan Oktober ini adalah bulan terakhir saya menerima gaji dari kantor. Alhamdulillah, Yonna sebagai istri yang shalihah menerimanya dengan baik, and we make that change!

Itulah sekelumit kisah passion saya bersama Oriflame, sebuah peluang bisnis yang mampu memberikan kesempatan kepada saya dan keluarga untuk bisa mewujudkan semua impian dan keinginan kami. Bahkan karena baiknya Oriflame kepada kami dan para konsultan lainnya yang memang mendedikasikan waktu serta tenaganya untuk bisnis Luar Biasa ini, maka begitu banyak rewards dan penghargaan diberikan kepada kami semua. Diantaranya adalah dengan menerbangkan kami yang diwakili Yonna, dan para Leaders Oriflame lainnya ke Paris di bulan Agustus nanti. Terus di bulan Januari kemarin, kami mendapatkan kesempatan mengikuti Diamond Conference di pulau Bali. Belum lagi dengan segala "bonus" lainnya selama 2 tahun kami bersama Oriflame, seperti menginap di hotel Bintang 5 macam The Ritz-Carlton, J.W. Marriot, The Crowne Plaza, Nikko Hotel Nusa Dua Bali. Dan acara party di famous clubs: X2, Equinox, Dragonfly, Blowfish. Belum lagi segala kegiatan atau event di tempat yang keren: Ballroom The Ritz-Carlton Hotel Pacific Place, Jakarta International Exihibition Convention (JITEC) Mangga Dua Square, Balai Kartini, dan lain-lain.

Oleh karena itu, benar sekali apa yang dikatakan oleh Wayne Dyer, "Love what you do. Do what you love." Oh iya, sekiranya ingin tau mengenai passion saya bersama Oriflame sewaktu masih bekerja dulu, bisa lihat postingan saya di bulan September 2009 berjudul "Pindah ke Lain Hati." Salam sukses selalu...

No comments:

Post a Comment