Monday, October 11, 2010

Nice Words From Mr. Achmad Siddik Thoha

Hidup adalah kumpulan resiko dan pilihan, dimana kita dihadapkan pada berbagai pilihan untuk bergerak, maju atau diam. Sikap, kemampuan bereaksi, pilihan untuk bergerak atau diam dipengaruhi oleh pikiran dan hati. Seperti perkataan dari Anis Mata, "Pikiran adalah pusat yang mengendalikan tindakan-tindakan dan menciptakan realitas-realitas kita." Berbeda cara berpikir, berbeda isi hati maka berbeda pula sikap dan tentu berbeda pula hasilnya.

Sikap positif adalah sikap berani membuat hidup lebih berarti dan langkah lebih percaya diri. Hidup yang diliputi keberanian membuat kita tumbuh dan berusaha melawan setiap tantangan yang menyapa. Ketika kita berpikir positif, maka segala jalan itu akan terbentang. Kekuatan akan terhimpun. Rintangan yang menghadang akan siap kita terjang. Kesulitan menjadi peluang untuk berusaha dan berprestasi. Doa-doa penuh keyakinan akan mengiringi. Kekuatan di bawah sadar akan melahirkan spontanitas menuju prestasi.

Sedangkan orang yang memandang hidup dengan kacamata negatif, memandang hidup dengan ketakutan maka dalam dirinya berkecamuk rasa tidak mungkin, sulit, mustahil. Menjadikannya pribadi yang pesimistik. Tidak bersemangat. Energi untuk menghadapi masalahnya akan melemah dan matanya seolah tertutup dari jalan keluar. Dia cenderung akan ragu, diam, tidak melangkah. Dan dia akan "mati" oleh ketakutannya sendiri.

Semua orang memiliki rasa takut, namun mereka yang berani melawan rasa takut mereka dan tetap bergerak maju justru merekalah yang selalu mendapat kemenangan (King's Guard, Yunani). Dan pemberani bukanlah mereka yang tidak memiliki rasa takut namun mereka adalah yang berhasil menghadapi dan mengendalikan rasa takutnya.

Maka, kembangkan pikiran dengan jiwa yang riang, hati tenang, dan berpikir serta melihat sisi lain dengan positif. Awali membangun kebiasaan dengan bahasa positif, dan itu akan membentuk kita menjadi pribadi positif. Bila seseorang mendominasi diri dengan kosa kata negatif, tumbuhlah rasa tidak mampu, tidak bisa, dan tidak mungkin, tidak semangat, padahal belum mencobanya. Sama halnya ketika kita berpikir sukses, dan bahagia, maka kita akan sukses dan bahagia. Jika kita berpikir gagal, kalah, dan menderita maka kita akan gagal kalah menderita, Allah Subhaanahu wa Ta'aala bagaimana menurut persangkaan hamba-Nya, bukan?

Jangan menunggu esok, tak ada waktu untuk ragu, karena seperti kata Hasan al-Bashri, "Nilai dirimu tergantung hari ini, bukan esok. Kalau besok engkau beruntung, maka keuntunganmu akan bertambah..." Karenanya, bulatkan tekad di hati dan melajulah meraih kesuksesan serta kebahagiaan. Meski berat kita harus berbuat dan melangkah. Jangan ditunda, sebab kita tidak tau apa yang terjadi dengan kita esok hari.

Tulisan ini di copy paste tanpa izin dari sang penulis, Achmad Siddik Thoha, semoga bisa dimaafkan yaa...


No comments:

Post a Comment