Wednesday, May 27, 2009

Belajar Sabar di Kantor Oriflame Bulungan

** Di copas dari postingan dengan judul yang sama, dari blog saya sendiri, The Kairupan Family tertanggal 27 Mei 2009 **

Sejak istri tersayang menjadi anggota Oriflame dan tergabung di jaringan Bossfamily, sudah hampir satu bulan ini, maka salah satu tempat hang-out favourite kami adalah di kantor Oriflame yang berlokasi di jalan Bulungan, Jakarta Selatan. Biasanya kami berada disana sekitar dua jam hingga empat jam, dan ini sudah berlangsung hampir dua minggu lamanya. Kehadiran kami disana tentunya tidak jauh-jauh dari urusan Oriflame, yaitu mendaftarkan anggota atau downline baru dan membeli atau order produk. Atau kadang kala hanya ke customer care dan buka PIN untuk para downline di KAM. Pokoknya berhubungan dengan Oriflame deh...

Salah satu hal yang pasti terjadi ketika berada di kantor Oriflame adalah kita harus antri. Antri ketika akan mendaftarkan anggota, antri ketika mau beli produk, antri ketika menunggu produk diambil, antri di customer care, bahkan antri pula ketika mau shalat di mushala. Antri, antri dan antri... Dan bila kita bicara masalah antri mengantri tentunya akan berhubungan dengan masalah kedisplinan dan kesabaran. Makanya, mungkin dari pada antri lebih baik order lewat telpon walau terkena biaya tambahan bila kita order kurang dari nominal pemesanan dan tidak dapat barangnya di hari yang sama, tetapi terhindar dari capeeekkkk deeeehhh... Capek berdiri dan menunggu tentunya.

Salah satu masalah utama di dalam mengantri untuk membeli produk adalah berhubungan dengan nomor antrian. Jadi di Oriflame Bulungan untuk membeli produk dibagi dalam 3 counter yaitu order maksimum 10 consultant order forms (COF), order diatas 10 COF, dan express line untuk Orifast atau pembelian hanya dalam 1 lembar COF. Nah, biasanya satpam akan memberikan nomor urut antrian, karena semuanya itu berada dalam satu jalur. Dari satu jalur itu nanti akan dibagi berdasarkan jenis order yang kita bawa. Namun terkadang untuk express line dijadikan satu antrian saja, dapat dikatakan bagaimana kebijaksanaan dari satpam yang menjaga di ruangan saat itu saja.

Hari Senin kemarin ketika saya datang untuk membeli produk, sewaktu masuk saya melihat antrian tidak terlalu panjang, mungkin hanya sekitar 8 orang hingga di counter. Istri tersayang juga mengantri untuk pendaftaran yang kebetulan panjang juga antriannya. Saya lalu meminta nomor ke satpam dan mendapat nomor antrian 74, tetapi pak satpam kemudian bilang ke saya kalau antrian tidak terpaku dengan nomor atau jadi langsung antri saja. Hingga ketika lagi asyik-asyik mengantri yang sudah lumaya lama juga berdirinya, tiba-tiba, datanglah seorang ibu yang kemudian menanyakan kepada seorang pengantri yang paling depan kalau sekarang sudah nomer berapa. Dijawab sudah nomer 44, kemudian ibu itu bilang kalau nomer dia adalah 39 dan langsung saja dengan cueknya menerobos tali pemisah antrian dan langsung pasang posisi di depan ibu yang ditanya tadi dan bersandar ke counter. Whaaaatttt...!!!!! Tetapi karena ibu-ibu lain yang antri didepan saya pada tidak melakukan protes melainkan hanya menertawakan ulah ibu penerobos tadi sembari bergunjing kecil dengan para pengantri lainnya, saya pikir ya sudahlah secara saya hanya lelaki seorang diri di dalam antrian itu.

Selang 5 menit kemudian, dibelakang saya sudah ada beberapa ibu-ibu lagi yang juga mengantri, datang seorang ibu lagi sudah setengah baya atau berusia 50 tahun plus, yang kemudian melakukan hal yang sama seperti dilakukan sang ibu penyelak antrian tadi. Menanyakan sekarang sudah nomer berapa dan ketika dijawab oleh seorang perempuan muda atau mbak-mbak gitu, kalau sekarang tidak pakai sistem nomer, ibu itu tiba-tiba langsung bernada tinggi tidak menerima penjelasan mbak tadi dan mengatakan kalau dia sudah datang dari pagi dan nomernya 42 serta langsung menyelak posisi dua orang didepan saya. Whaaaaattttt...!!! Kembali lagi saya hanya bisa tertegun melihat kejadian itu, sabar ya Eric sabar... Tapi c'mon... dua kali diselak sob... Saya melihat ke satpam, pak satpam sepertinya tidak ada reaksi dan hanya duduk saja melihat kejadian tadi. Kumaha atuh pak...???

Saya kemudian melihat ke istri yang masih berada di dalam antrian pendaftaran, maksudnya supaya tukar tempat saja, karena saya gerah juga melihat kejadian ini dan malas kalau sampai harus berdebat dengan ibu-ibu, biarlah itu tugas istri saja... Hehehehe...

Hingga akhirnya saya bilang kepada para ibu-ibu pengantri didepan saya, ini sebenarnya rangkaian urutannya bagaimana siiiyy? Akhirnya setelah mendapat kepastian urutan antriannya, saya pikir sudah beres deh. Sampai datanglah seorang perempuan yang langsung melakukan hal yang persis sama seperti dilakukan kedua ibu-ibu pelanggar atauran, dan dengan bersungut-sungut dia langsung masuk ke dalam antrian di depan. Whaaaaattttt....!!! Not agaiiiiinnnnn.... Masalahnya, para ibu-ibu pengantri lainnya kok menerima saja semua kejadian itu. I can't stand it no more... Tiga kali antrian diserobot... Apa kata dunia???

Hingga akhirnya istri selesai juga dari tempat pendaftaran, langsung saya kasih kode untuk tukar tempat. Ketika istri datang maka saya segera kasih tau kalau nomer antrian ngaco, dan kamu berada di belakang mbak ini. Saya langsung menghampiri pak satpam dan mengungkapkan kekecewaan saya mengenai masalah antrian ini. Saya bilang itu tidak adil buat kami yang sudah antri lama, tetapi kemudian para ibu-ibu yang katanya sudah mengambil nomer dari pagi datang begitu saja untuk langsung menyerobot antrian dengan alasan mereka pemegang nomer kecil. Saya juga bilang harusnya ada peraturan kalau nomernya antriannya sudah lewat, mereka harus mengantri lagi dari belakang bukannya menyelak antrian orang yang sudah berdiri lebih dari 30 menit bahkan hampir satu jam. Namun pak satpam juga tidak bisa memberikan ketegasan untuk masalah ini, mungkin harus dari kantor Oriflame kali yaaa yang mengeluarkan aturan tersebut.

Istri ketika mengantri juga mengalami peristiwa yang sama, namun perempuan dengan perempuan tentunya lebih afdhol penyelesaiannya. Sing sabar lah... Ada baiknya juga disediakan bangku di dalam antrian supaya para ibu-ibu tidak terlalu capai berdiri menunggu di dalam perjalanannya menuju counter. Dan untuk saya, mungkin karena masih semangat ya dengan Oriflame (Insya Allah tetap semangat pagi dueh...) jadi hal-hal semacam itu tidak meruntuhkan semangat untuk tetap datang dan mengantri di Bulungan. Rasanya kalau dalam satu minggu ada satu hari ga muncul di Oriflame BulungLinkan kaya ada yang kurang gitu looohhhhhh...

No comments:

Post a Comment